Rabu, 23 April 2014

FF One Shot TOPBOM- Last Point

Last Point.
ini FF TOPBOM
author : Dewi Fitri titasari

cast : BOM ( Lee Park Bom)
       Sunghyun (TOP)
genre : (one shot) sad
~~~
Bom pov
ku kira tak ada arti di balik baju hitam dan sepatu cats pemberian Seunghyun tapi ternyata aku salah.
~`` Flash Back
"bommie" suara seunghyun menggema di apartemen ku.
"iya, oh oppa kau datang" balasku.
"em kenapa kau tak suka aku datang" ucapnya kesal.
"bukan begitu, biasanya kau selalu sibuk dengan blue hause mu (ceritanya nama perusahaan)" balasku manja agar dia tak marah.
"Bom" panggilnya, perlahan ia mulai mendekati ku, bibirnya mendarat di bibirku, tangannya memeluk erat tubuhku, mendorong pelan tubuh ku sampai punggungku bersentuhan dengan tembok.
5 menit, 10 menit berlalu ia melepaskan ciumannya, sedikit aneh memang, ia menciumku seperti kami tak pernah berciuman selama 10 tahun saja.
"bommie, ayo kita belanja" ucapnya sambil menarik tangan ku.
"ah tapi oppa.............." membawa ku keluar tanpa mendengarkan perkataan ku.
15 menit kemudian kami sampai di G-market.
Hal yang aneh terjadi lagi, ia memilih beberapa baju, tepatnya banyak sekali baju sampai-sampai seorang pramuniaga yang melayani kami kuwalahan, dan semua baju yang ia pilih berwarna merah.
"oppa kenapa semuanya berwarna hitam ??" tanya ku.
"karena baju putih mu sudah terlalu banyak, ini coba semua" pintanya sambil menyerahkan sekitar 25 baju padaku.
"tapi..................." tubuh ku didorongnya ke ruang ganti.
Akhirnya dengan sangat terpaksa aku mencoba satu persatu.
"ah tidak". "tidak bagus". "terlihat aneh". "terlalu glamor" . "terlalu besar". dll adalah beberapa komentar yang di lontarkan seunghyun pada 24 baju yang ku coba.
"ah cocok" ucapnya pada sebuah baju yang ku kenakan.
"tapi oppa ini baju formal" protesku.
"lalu kenapa kalau baju formal ini bagus" balasnya yang hanya membuatku menggangguk.
"kau lansung pakai saja" pintanya padaku.
"bom ayo ke toko sepatu" ucapnya yang lalu mengajakku ke toko sepatu tak jauh dari toko baju ini setelah ia membayar baju ku.
~~~~
lagi-lagi hal aneh terjadi.
seperti tadi seunghyun mengambil banyak sekali sepatu yang semuanya sepatu cats.
"oppa kenapa sepatu cats ???" tanyaku karena biasanya ia tak suka melihatku memakai sepatu cats.
"biar kaki mu yang cantik tak luka" rayunya sambil tersenyum.
"ah oppa" ucapku yang tersipu malu.
Akhirnya kami membeli sepatu berwarna putih dengan dua garis hitam di sampingnya.
~~~~~
jam menunjukkan pukul 19.00 kami pun bergegas pulang.
Selama di perjalanan ia menyanyikan lagu yang jarang sekali ia nyanyikan karena lagu ini adalah lagu yang sangat menyedihkan.
"Tell me goodbye Tell me gooodbye............." suara beratnya menggema di mobil ini.
"oppa itukan lagu yang oppa benci, kenapa tiba-tiba oppa nyanyikan ?" tanya ku bingung.
"aku hanya ingin saja" balasnya.
Tak lama kemudia kami sampai di gedung apartement ku
"oppa tak mampir ?" tanya ku saat seunghyun mengantarkanku pulang.
"tidak, oppa mau istirahat"
"ahh anyeong" ucapku sambil melambaikan tangan ku.
Ku kira semuanya baik-baik saja jadi dengan langkah ringan ku langkah kan kaki ku masuk ke dalam tapi baru kaki ku sampai di pintu "bruuuuukkkkkkkkk" sebuah kecelakaan sepertinya terjadi.
Ku tolehkan wajahku ke arah sumber suara.
Betapa terkejutnya diriku ternyata kecelakaan yang terjadi adalah sebuah truk pengangkut bensin dan sebuah mobil putih ber plat nomot 0411.
"OPPA" teriakku sambil berlari ke arah mobil seunghyun yang telah terbalik.
"OPPA" teriakku lagi dan hendak menolong senghyun tapi seorang pria paruh baya menghalangiku.
"minggir ahjussi aku mau menolong pacarku, oppa , oppa" ucapku.
"DUARRRRRRR" sebuah ledakan terjadi di depan mataku.
Mobil putih seunghyun berubah menjadi hitam pekat, asap hitam membumbung tinggi dari mobilnya.
"OPPA" teriakku semakin menjadi jadi, jatuh berlutut hanya itu yang dapat ku lakukan.
~~~
Kini aku tau kenapa seunghyun mencium ku seperti itu hari ini, kenapa ia memberikan ku baju hitam formal, dan kenapa ia membelikan ku sepatu cats dan lagu itu aku tau semua.
Itu adalah ciuman terakhir seunghyun untukku, baju ini, ia ingin aku memakainya saat pemakamannya, sepatu ini, ia belikan agar aku dapat berlari kearahnya dengan cepat, dan lagu itu, itu adalah lagu perpisahan untukku, kata istirahat yang ia ucapkan berarti adalah istirahat untuk selama-lamanya